Rabu, 03 Desember 2008

review bab III model daya kompetitif porter

MODEL DAYA KOMPETITIF PORTER

Dalam model daya kompetitif porter diperlihatkan bahwa posisi strategis dan strategi perusahaan ditentukan tidak hanya oleh persaingan dengan pesaing langsung tradisional, tetapi juga oleh empat kekutan dalam lingkungan : pemain baru dipasar, produk pengganti, konsumen, dan pemasok. Model ini menyediakan pandangan umum terhadap perusahaan, pesaingan, dan lingkungan perusahaan. Pada model ini, lima daya kompetitif membentuk nasib perusahaan.

Pesaing Tradisional

Setiap perusahaan berbagi lahan pasar dalam melakukan minat usahanya masing-masing. Namun lama kelamaan menemukan cara baru yang lebih efisien untuk berproduksi dengan memperkenalkan produk dan jasa baru, lalu mencobauntuk menarik pelanggan dengan mengembangkan merek dan mengenakan biaya perubahan kepada pelanggannya.

Pemain Baru Dipasar

Pada ekonomi bebas banyak perusahaan baru yang memasuki pasar secara terus menerus, karena memiliki daya saing dan kesempatan yang cukup besar. Tingkat kesulitan untuk memasuki pasar oleh berbagai industri berbeda-beda. Perusahaan baru memiliki beberapa kemungkinan keuntungan : perusahaan tidak terkunci pada pabrik dan peralatan lama, perusahaan sering kali mempekerjakan karyawan yang lebih muda yang tidak terlalu mahal dan mugkin lebih inovatif, perusahaan tidak dibebani oleh nama merek yang telah tua, usang, dan jauh lebih termotivasi dari pada pemain tradisional pada industri. Selain keuntungan perusahaan ini juga memiliki kekurangan, yaitu: perusahaan tergantung kepada pendanaan luar untuk pabrik dan peralatan baru, yang bisa jadi mahal; perusahaan memiliki angkatan kerja yang kurang berpengalaman; dan memiliki sedikit pengakuan merek.

Produk dan Jasa Pengganti

Pada hampir semua industri tedapat pengganti yang mungkin digunakan oleh pelanggan jika harga yang ditawarkan terlalu tinggi. Semakin tinggi tingkat penciptaan barang pangganti maka semakin sulit menetapkan harga barang hasil produksi.

Pelanggan

Perusahaan yang besar adalah perusahaan yang mampu menarik loyalitas pelanggan walaupun menawarkan barang dengan harga tinggi. Pelanggan akan memperoleh kekuatan jika bisa mendapatkan pilihan terhadap barang yang ingin di konsumsinya.

Pemasok

Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak negatif pada keuntungan perusahaan terutama jika perusahaan tidak dapat menaikkan harga sementara pemasok bisa.

STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK BERHUBUNGAN DENGAN DAYA KOMPETITIF

Terdapat 4 strategi umum, yang masing-masing sering dimungkinkan dengan penggunaan tekhnologi dan sistem informasi: kepemimpinan harga rendah, diferensiasi produk, berfokus kepada peluang pasar, dan menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok.

Kepemimpinan Harga Rendah adalah penggunaan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga terendah.

Diferensiasi Produk adalah penggunaan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan jasa baru, atau mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa yang telah ada.

Berfokus Kepada Peluang Pasar adalah penggunaan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar khusus, dan layani pasar sasaran sempit ini lebih baik dari pada pesaing.

Menguatkan Keakraban Pelanggan dan Pemasok adalah penggunaan sistem informasi untuk mempererat hubungan dengan pemasok dan kembangkan keakraban dengan pelanggan. Pada umumnya perusahaan menerapkan satu strategi saja, tapi ada juga perusahaan modren pada zaman sekarang yang berusaha menggabungkan 2 strategi atau lebih dengan tujuan mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Dampak Internet Pada Daya Kompetitif dan Struktur Industri

Daya Kompetitif

Dampak internet

Produk/jasa pengganti

Memungkinkan pengganti baru untuk muncul dengan pendekatan baru guna memenuhi kebutuhan dan melakukan fungsinya

Daya tawar pelanggan

Ketersediaan harga global dan informasi produk; menawarkan harga pada pelanggan

Daya tawar pemasok

Pembelian melalui internet cenderung meningkatkan daya tawar terhadap pemasok;pemasok juga dapat memperoleh keuntungan dari pengurangan halangan masuk dan dari pengurangan distributor dan perantara lain yang berada diantara pemasok dan pelanggannya.

Ancaman pemain baru

Internet mengurangi kehilangan untuk memasuki pasar, seperti kebutuhan akan tenaga kerja penjualan, akses ke jalur lain, dan aset fisik; internet juga memberikan teknologi untuk menggerakkan proses bisnis yang membuat hal lainnya mudah dilakukan.

Persaingan perusahaan dan perusahaan

Memperluas pasar geografis, meningkatkan jumlah pesaing, mengurangi perbedaan di antara para pesaing; membuat menjadi sulit untuk mempertahankan keuntungan operasional; memberikan tekanan pada persaingan harga.

review BAB II E-Business Global : Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi

Bab 2

E-Business Global :

Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Imformasi

2.1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Sebuah bisnis pada dasarnya dapat dijalankan dengan adanya kesinergisan antara pemasok, pelanggan, karyawan, tagihan dan pembayaran, dan tentu saja produk dan jasa yang ditawarkan oleh bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan kinerjanya tentu juga ada pertukaran informasi yang terjadi dan proses pertukaran informasi dipermudah dengan adanya sistem informasi. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk mengelola seluruh informasinya, membuat keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan pelaksanaan proses bisnis mereka.

PROSES BISNIS

Proses bisnis adalah seperangkat aktivitas yang berhubungan secara logis yang menerangkan bagaimana tugas bisnis tertentu dilaksanakan dan bisnis sendiri adalah kumpulan dari proses bisnis tersebut. Salah satu tujuan dari sistem informasi yang diterapkan dalam proses bisnis adalah untuk menciptakan proses bisnis yang efisien.

Proses bisnis yang dirancang dan diterapkan dengan baik akan membuat kinerja perusahaan yang lebih unggul. Terkadang proses bisnis yang tepat memungkinkan perusahaan menjadi penuh inovasi dan tentu saja lebih unggul dari para pesaingnya.

Pada dasarnya banyak proses bisnis yang terikat dengan wilayah fungsional tertentu. Kadang proses bisnis yang terlihat sederhana tetapi pada saat penerapan di lapangan harus mengalami proses yang lama dan panjang. Seperti proses penerimaan pemesanan oleh produsen sampai proses penyerahan kepada konsumen dan sistem pembayaran yang disepakati. Terkadang untuk menciptakan keefisiennan dibutuhkan informasi yang cukup banyak. Disinilah peran sistem informasi untuk memungkinkan terjadinya pertukaran informasi secara cepat dan meminimalisasikan kesalahan informasi.

Sistem informasi pada dasarnya diharapkan dapat memnyempurnakan proses bisnis yang telah ada dengan cara meningkatkan efisiensi proses yang telah ada dan membuat proses yang baru yang bisa saja merubah bisnis tersebut. Banyak hal-hal yang dianggap membuang waktu bekerja dapat di efisienkan dengan adanya sistem informasi yang tepat. Sistem informasi juga dapat memangkas biaya beban yang seharusnya di alokasikan ke hal-hal yang lebih bermanfaat.

Pada dasarnya sistem informasi yang tepat dapat membuat perubahan besar terhadap suatu proses bisnis, bahkan bisa merubah bisnis tersebut menjadi bisnis baru yang lebih menguntungkan dan efisien.


2.2 JENIS SISTEM INFORMASI

Terdapat berbagai sitem yang berbeda dalam menjalani proses bisnis. Terkadang malah membuat situasi menjadi rumit,maka diperlukan dua sudut pandang untuk mengerti sistem yang rumit tersebut. Dimulai dengan sudut pandang fungsional yang mengenali sistem berdasarkan fungsi bisnis utama, dan sudut pandang pilihan yang mengenali sistem sebagai kelompok organisasi utama yang dilayaninya.

Pada dasarnya sudut pandang fungsional menggambarkan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama, yaitu : penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, dan sumber daya manusia.

v SISTEM PENJUALAN DAN PEMASARAN

Sistem ini memungkinkan perusahaan mengidentifikasi pelanggan produk dan jasa perusahaan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mempromosikan produk dan jasa , menjual produk dan jasa, dan memeberikan dukungan pelanggan yang berkelanjutan. Sistem ini juga berfungsi menangkap data penjualan pada saat transaksi dilaksanakan, jadi dapat membantu mengawasi transaksi penjualan dan menyediakan informasi untuk membantu manajemen menganalisis tren penjualan dan efektifitas kampanye pemasaran

v SISTEM MANUFAKTUR DAN PRODUKSI

Fungsi manufaktur dan produsi adalah bertanggung jawab untuk benar-benar memproduksi barang dan jasa perusahaan. Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi, panetapan sasaran produksi, pengadaan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan produksi, serta penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku, dan tnaga kerja yang dibutuhkan untuk membentuk produksi akhir.

v SISTEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI

Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengelola aset keuangan perusahaan, untuk memaksimalkan pengembalian atas aset-aset keuangan ini. Selain itu berfungsi juga untuk mengelola kapitalisasi perusahaan. Agar semua investasi yang dilakukan dapat menghasilkan keuntungan tentunya harus mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat dari sumber eksternal perusahaan.

Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas penjagaan dan pengelolaan catatan keuangan perusahaan,seperti dana yang keluar dan masuk serta mengontrol arus kas perusahaan.

v SISTEM SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Fungsi SDM bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan. Sistem informasi SDM mendukung aktivitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga catatan lengkap mengenai karyawan yang ada, dan menciptakan program untuk mengembangkan bakat dan keahlian karyawan.

Selain sistem fungsional terdapat juga sistem dari sudut pandang konstituen, dimana pada sistem ini kita dapat mengetahui bagaimana sebuah sistem membantu manajer mengelola perusahaan. Sistem yang melayani berbagai tingkatan manajemen pada bisnis dan hubungannya satu sama lain adalah :

v Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS)

Sebuah sistem pemrosesan transaksi adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti memasukkan pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, pencatatan karyawan maupun pengiriman. Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan rutin dan untuk melacak arus transaksi yang melalui organisasi.

Manajer membutuhkan TPS untuk memonitor status operasi internal dan hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal.

v Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem informasi manajemen (SIM) menyediakan laporan kinerja terbaru perusahaan kepada manajemen tingkat menengah. Informasi ini digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan bisnis. SIM merangkum dan melaporkan operasi dasar perusahaan menggunakan data yang disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi. Data transaksi dasar dari TPS dipadatkan dan biasanya disajikan pada laporan yang dibuat berdasarkan jadwal yang teratur. SIM pada dasarnya memberikan jawaban atas pertanyaan rutin yang telah dikhususkan dari awal dan memiliki prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menjawabnya.

Sistem pendukung keputusan (DSS) menunjang pembuatan keputusan yang tidak rutin untuk manajemen tingkat menengah. Sistem ini berfokus pada masalah yang unik dan cepat berubah, di mana prosedur untuk mendapatkan solusi belum tentu ditentukan sebelumnya.walaupun DSS menggunakan informasi internal dari TPS dan SIM, DSS sering membawa informasi dari sumber eksternal. DSS sendiri dirancang agar mudah digunakan, dengan bentuk yang menarik, kecil tetapi tangguh.

v Sistem Pendukung Eksekutif (ESS)

ESS membantu manajemen membuat keputusan. ESS menangani keputusan tidak rutin yang membutuhkan penilaian, evaluasi, dan pendekatan karena tidak terdapat prosedur yang disetujui untuk mencapai solusi. Sistem ini menggabungkan data kejadian eksternal sekaligus menggambarkan rangkuman informasi dari SIM dan DSS internal.

Berbagai jenis sistem dalam sebuah organisasi terkait satu sama lain. Dam membentuk kesatuan demi sebuah data yang akurat.

2.3 SISTEM YANG MELINGKUPI PERUSAHAAN

Menggabungkan beberapa sistem menjadi sebuah ksatuan tentunya tidak mudah, maka diperlukan aplikasi perusahaan, seperti sistem perusahaan, sistem manajemen rantai pasokan, sistem manajemen hubungan pelanggan, dan sistem pengetahuan, dirancang untuk menunjang koordinasi dan integrasi proses keseluruhan organisasi sehingga organisasi dapat beroprasi dengan efisien.

Sitem perusahaan menyelesaikan semua masalah dengan cara mengumpulkan data dari berbagai proses bisnis inti pada manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber daya manusia. Lalu menyimpan data pada satu penyimpanan data pusat tunggal. Sistem perusahaan mempercepat komunikasi informasi yang melalui perusahaan, membuat lebih mudah bagi bisnis untuk mengoordinasikan operasi harian.

Sistem manajemen rantai pasokan membantu bisnis mengelola hubungan dengan pemasok mereka.

Sistem manajemen hubungan pelanggan membantu perusahaan mengelola hubungannya dengan pelanggan. Sistem ini membantu perusahaan mengenali, menarik, dan mempertahankan pelanggan yang paling menguntungkan; menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan yang ada; tentu ini semua diharapkan disertai dengan peningkatan tingkat penjualan.

Sistem manajemen pengetahuan memungkinkan organisasi untuk lebih baik dalam mengelola proses pemerolehan dan penerapan pengetahuan serta keahlian. Jadi penggunaan yang tepat dapat menumbuhkan daya cipta yang lebih baik dan bisa menciptakan inovasi yang baru akan produk yang diciptakan.

INTRANET DAN EKSTRANET

Intranet adalah jaringan internal yang dibangun dengan peralatan yang standar komunikasi yang sama seperti internet dan digunakan untuk distribusi informasi secara internal kepada karyawan, dan sebagai penyimpan kebijakan, program dan data perusahaan.

Ekstranet adalah intranet yang diperpanjang kepada pengguna yang diizinkan diluar perusahaan.

E-BUSINESS,E-COMMERCE, DAN E-GOVERMENT

E-business adalah penggunaan tekhnologi digital dan internet untuk menjalankan proses bisnis utama pada perusahaan. Sedangkan e-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian barang dan jasa melalui internet. E-goverment adalah aplikasi internet dan tekhnologi jaringan untuk memungkinkan hubungan pemeerintah dan agen sektor publik dengan masyarakat, bisnis, dan perpanjangan pemerintah lainnya.

2.4 FUNGSI SISTEM IMFORMASI PADA BISNIS

DEPARTEMEN SISTEM INFORMASI

Departemen sistem informasi terdiri dari : programer, analisis sistem, pemimpin proyek dan manajer sistem informasi. Departemen sistem informasi sendiri adalah unit organisasi formal yang bertanggung jawab atas layanan teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara peranti lunak, peranti keras, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup infrastruktur TI perusahaan. Biasanya memiliki seorang leader yang disebut CIO

MENGELOLA FUNGSI SISTEM INFORMASI

Ada cara alternatif untuk mengelola fungsi sistem informasi dalam perushaan, setiap daerah fungsional dalam bisnis bisa memiliki sistem informsi sendiri, dengan diawasi oleh masing-masing CIO. Ini dapat diterapkan pada perusahaan besar dengan struktur organisasi yang besar dan beragam, serta memiliki banyak lini pada perusahaannya.

Sedangkan pada perusahaan kecil biasanya tidak diterapkan kelompok sistem informasi formal.